Sabtu pagi 7 maret 2009 kami sudah packing alat outing yang di butuhkan untuk Jambore YISC AL AZHAR yang berlokasi di gunung bunder bogor,2 personel kami harus berangkat lebih dulu menjadi team advance untuk menentukan lokasi instalasi permainan,sementara 4 orang lainnya menyusul bersama peserta dengan menggunakan tronton.Perjalanan yang baru kita mulai sekitar pukul 16.00 menjadi semakin panjang mengingat kemacetan yang biasa terjadi pada sabtu sore di Jakarta apalagi ditambah dengan long weekend,membuat rombongan kami baru menjejakan kaki di gunung bundar sekitar jam 20.30 ditemani dengan rintik gerimis yang turun seakan mengatakan selamat datang pada kami.Acara pertama yang dilakukan adalah pasang tenda he he,sepertinya simulasi yang kami berikan sebelum berangkat tidak membantu banyak ,dari 22 tenda yang di siapkan hanya sekitar 14 tenda yang terpakai.
Ahad pagi setelah sarapan dan senam pagi acara outbound kita mulai,seperti biasa dibuka dengan stretching dan ice breaking.Walaupun sebagian besar peserta sudah berpengalaman dengan outbound tetapi tidak mengurangi antusias mereka untuk mengikuti games demi games.Tawa canda dan sedikit humor mampu memecahkan kebekuan yang terjadi antara peserta dan fasilitator tanpa mngurangi ketegasan kami ketika peserta melakukan kesalahan yang harus dibayar dengan hukuman yang kita sepakati.Setiap games tetaplah sebuah permainan tanpa kita berani mengambil hikmah dari games tersebut,disini kita menekankan akan kerjasama yang dibangun peserta sebagai anggota organisasi yang harus mampu bekerjasama dengan personel yang lain.Sesi pertama diakhiri dengan tugas membuat sebuah per-adaban dengan bahan yang kami berikan sebagai reward ketika peserta mampu menyelesaikan tantangan,dilanjutkan dengan insight yang diberikan fasilitator kami.
Organisasi apapun itu pasti memiliki kendala tersendiri,entah kepemimpinan nya,kaderisasinya,job descriptionnya atau hanya masalah remeh seperti konflik anggota atau virus-virus yang membuat gerak roda ini terhambat.Mengingatkan kembali nasihat dakwah “kam fina walaisa minna,wakam minna walaisa fina “ yang artinya berapa banyak orang yang berada di dalam organisasi tapi bukan bagian dari organisasi itu,bangga dengan ID CARD nya,Jumawa dengan nama besar organisasinya tapi tidak jelas kontribusinya.Yang kehadirannya, ada dan tiadanya dirasakan sama.
Setelah break makan siang dan memberikan jiwa waktu untuk mengadu kepada pemilik jiwa yang hakiki acara dilanjutkan dengan high impact games,dua fasilitator kami yang menyusul juga sudah tiba walau harus rela naik ojeg 2 jam dari terminal baranang siang(entah naik ojeg atau touring namanya kok sampe 2 jam he he).Alhamdulilah acara selesai sekitar jam 5 sore tanpa ada kejadian yang tidak kita inginkan,lelah dan rasa puas karena telah menyelesaikan kewajiban kami bercampur menjadi satu.Acara ini mengingatkan ku pada kenangan first job kami sebagai EO..seperti ini kisahnya..
Kami yang miskin pengalaman dan tergolong pemain baru dalan dunia EO mendapat job menangani perpisahan sebuah SD terkemuka diwilayah depok,jumlah peserta dan harga pun disepakati.H-1 kami sudah berangkat dari Jakarta dengan 1 mobil penuh barang,karena persiapan yang kurang matang kami baru berangkat dari Jakarta pukul 23.00,tiba di lokasi curug panjang sekitar pukul 01.00 dinihari,tanah longsor yang membuat kami terpaksa menunda perjalanan dan memutuskan bermalam dijalan membuat keberangkatan kami tidak efektif..ditambah lagi harus tidur di mobil yang penuh barang membuat fisik kami terkuras sebelum waktu seharusnya.Sesudah subuh kita mampu menembus longsor dan sampai di tempat tujuan,tugas membangun 3 tenda Barito untuk panitia tidak selesai karena kehadiran kami dengan peserta hanya berjarak 1 jam saja,terlihat sekali kami sangat tidak professional saat itu…
Acara malam pun tidak terkondisikan dengan seharusnya,jarak antara peserta dan fasilitator sangat terlihat,dinding kebekuan itu masih kami bangun tinggi saat itu,peserta kumpul dengan peserta,fasilitator kumpul juga dengan kaumnya.Homogen yang tidak sepatutnya…
Betapa kami merasa tidak dibutuhkanterlihat ketika pada saat sesi terakhir untuk pemotretan tidak ada satupun peserta yang mengajak fasilitator untuk berfoto mengabadikan kenangan buruk yang akan selalu kami ingat dalam perjalanan kami ini.
Jangan tanya mengenai profit kami dari acara ini,pasak nya melebihi tiang dana,survey yang seharusnya dilakukan membuat kami tidak bisa memprediksi kenaikan budgeting,belum lagi jumlah akomodasi yang kami sediakan ternyata kurang dibandingkan jumlah peserta yang bertambah pada hari H,membuat kami rela melawan dinginnya udara malam curug panjang dengan dada terbuka.Bahkan untuk membayar fasilitator pada saat itu kami kekurangan dana,ditambah lagi dengan effect samping bagi kami yang berstatus karyawan di perusahaan,1 orang dicopot jabatannya dan 2 orang lainnya mendapat surat peringatan karena mempersiapkan acara sampai 3 hari kerja.
Sebuah moment buruk dan sangat berpengaruh bagi langkah kami kedepan.Pelajaran betapa mahalnya kami membayar harga sebuar persiapan dan kesiapan.Tekad yang membuat kami tersadar bahwa segala sesuatu itu ada “harganya”.Keberadaan kami hari ini bercermin kepada first job kami yang bernama curug panjang kelabu…
Alhamdulillah jambore al azhar ini mampu menjadikan kami merenungi perjalanan tahun ke-tiga ini.Barharap kedepannya kami semakin baik,semakinprofesional dan semakin memberikan kontribusi kepada yang lain.Khorun nasi anfauhum lin nas.Semoga...
0 komentar:
Posting Komentar